Inilah Cinta
Assalaamu’alaikum warohmatullahiwabarkaatuh..
Segala puji bagi Allah, Rabb senesta alam. Shalawat serta salam senantias tercurahkan kepada sang utusan Allah bagi segenap alam, Nabi Muhammad SAW. Dialah penerang hidayah sekaligus petunujuk bagi segenap umat manusia. Semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada kita.
Sejak awal, cinta adalah simbol
keabadian, kebahagiaan, dan kehidupan. Tanpa cinta yang begitu dalam, kita
tidak mungkin bisa merangkai untaian kata-kata sebagai ekspresi prasaan kita
pada suatu hal. Cinta yang terasa dahsyat dalam diri, mampu menggerakkan
sayap-sayap kehidupan kita. Rasa takut kehilangan begitu nyata terasa. Dan dengan
cinta, kitapun senantiasa merasa nyaman dan tenang. Arti cinta sangat banyak
dari berbagai karya kumpulan syair dan kisah-kisah orang terdahulu. Kami merasa
tercengang dengan semua itu. Dan kamipun mencoba untuk membantu m ngatasi rasa
putus asa yang menjangkiti gerenasi muda kita dalam masalah cinta. Masalah yang
dimungkinkan berawal dari pengaruh luar, pengaruh tersebut biswa mengganggu
ketenangan jiwa, memperkeruh keadaan seseorang, dan bangkah menghilangkan
esensi cinta.
Kami meerasa pikiran kami telah
tumpul tatkala dibuat pusing oleh berbagai pemahaman yang tercampur aduk. Kamipun
berusaha sedapat mungkin untuk tidak terjatuh dalam gejolak cinta dan
kecendrungan yang menjerumuskan dalam ‘jurang’ romantisme. Yaitu, sebuah
perasaan yang tidak terbatasi oleh kaidah tertentu, tidak dididik dan diarahkan
oleh prilaku. Luka hati terasa teriris-iris sakit, dan bahkan terasa amat
menyakitkan sekali. Mulut berbicara. Mata bisa melihat. Hati mapu merasakan. Tangan
terbentang lebar. Jiwapun berontak dan batinpun gelisah.
Tampaknya,
dalam dunia asmara, antara yang baik dan yang buruk telah tercampur aduk. Apa yang
tampaknya indah telah menjadi nista akibat pencitraan yang buruk terhadapa
esensi cinta. Padahal, Allah menghendakinya sebagai tonggak kehidupan,
menjadikannya sebagai sarana dalam menggapai kehidupan sementara, kemudian Dia
mencurahinya dengan kasih sayang.
Cinta, baik secara global maupun
secara spesifik, datang dan langsung menguasai pikiran kita sebagai anak muda
dengan berbagai tahapan dan tingkatannya. Fase ini laksana kondisi tak terduga,
tiba-tiba saja ‘kertas-kertas’ cinata saling bertukar tempat. Lebih aneh lagi,
hal semacam ini sudah dianggap lazim. Bisa-bisa, orang yang tidak sedang
bercinta dikatakan sebagai orang yang mengidap kelainan. Tampaknya, nilai-nilai
moral mulai bergeser dan ‘kertas-kertas’ norma pun mulai usang. Apalagi berbagai media
turut turut dengan menopang, dengan tiada hentinya, menyajikan kisah percintaan
dalam sinetron, film, gambar dan berbagai opini sampai-sampai masyarakatpun tak
kuasa membendung perilaku seprti ini. Ini, juga diperparah dengan invasi pemikiran
yang menyerang kita para generasi muda harapan kebangkitan umat sehingga
sehingga umat ini semuanya akan musnah. Dampaknya, kita (generasi muda) merasa
seakan-akan tersesat di belantara luas tak tentu arah. Kita sama sekali tidak
mengetahui kemana hendak melangkah. Maka jangan heran, kalau kita mnejadi
bingung, mabuk asmara, dan mati rasa. Kita laksana orang yang sedang mencari
madu di sarang lebah tanpa penutup muka; tidak mendapat madu, justru tidak bisa
keluar dari sarang lebah itu dengan selamat.
Jika kita mengatakan bahwa dengan
cinta segala perasaan akan tercurah, segala kenangan akan terpampang jelas,
yaitu kenangan yang bisa menghantarkan kita pada alam keutamaan dan nilai-nilai
yang luhur. Jika kita mengatakan bahwa, cinta yang akan menghembuskan angin
musim semi yang membelalai, ranting-ranting pohon akan terlihat berderai,
dedauan tampak segar, hari-hari selalu di penuhi dengan kebahagiaan, keceriaan,
dan kesenangan. Jika kita mengatakan bahwa cinta telah membawa kita pada kenangan
yang sulit terlupakan. Jika cinta mapu menenggelamkan kitdalam kesedihan serta
penderitaan. Jika kita katakan bahwa dengan cinta, maka keagungannya akan
tampak hingga tertambat dalam hati. Cinta bisa berubah dan berganti kapan pun
juga. Dan, cinta bisa tersimpan didalam istana serta berlapis kain sutra.
Jika kita katakan bahwa cintalah
yang membuat kita bisa merasa damai laksana seorang bayi yang sedang menyusu
kepada ibunya. Begitu pula cinta mampu menjadikan
seseoran menjadi sosok seorang ibu yang mencurahkan cintanya dengan penuh
kerelaan, sebagaimana yang pernah dialami oleh baginda Nabi Muhammad SAW ketika
mendatangi seorang tawanan wanita yang sedang mencari anaknya. Tidak lama
kemudian, keduanya pun bertemu. Sang ibu lalu memeluk anaknya kemudian
menyusuinya.
Rasulullah
bersabda, yang artinya “Apa kalian
memerhatikan kalau perempuan ini telah melemparkan anaknya ke dalam neraka?”
Kami para (sahabat) kemudian menjawab, “Tidak, demi Allah! Dia pasti tidak akan
sanggup melakukannya. “Rasul kemudian bersabda, “Sungguh, Allah lebih menyayangi hamba-hamban-Nya daripada
wanita ini melebihi kasih sayang terhadap anaknya.”
(HR. Al-Bukhari).
(HR. Al-Bukhari).
Hanya dengan cinta, seeokr unta
betina bisa mengasihi anak-anaknya, ranting-ranting bergelayut diatas dahan,
dedaunan di pohon tumbuh rimbun menutupi dahan dan batang laksana baju yang
menghias kehidupan. Dengan cinta, kupu-kupu dapat hinggap diantara bebunga dan
mencium aromanya, dan sarang burungpun mengayomi anak yang ditinggalkan
induknya.
Jika kita mengatakan bahwa dengan
cinta secercah harapan pun akan muncul, sepoi angin segar bertiup. Dengan cinta,
darah dalam pembuluh dapat mengalir lancar, wajahpun tampak berseri dan
kegelapanpun akan berganti. Dengan cinta, cahaya pagi semburat seiring
terbitnya matahari dalam dunia khayal yang terjalin dalam relung jiwa yang
paling dalam. Dengan cinta, telah banyak orang yang ingin tercerabut dari dunia
manusia. Ia lebih senang dengan dunianya sendiri yang dipenuhi segala mimpi,
harapan dan keinginannya.
Maka dalam kondisi yang sedemikian
hebat ini, kita sebagai pemuda yang masih menjaga diri kita sendiri merupakan ‘uang
kuno’ yang sulit ditemukan.
Inilah Cinta
Reviewed by M.Amirudin
on
17.16
Rating:
Tidak ada komentar